Rabu, 28 Oktober 2009

Derita Tahun Baru (part 2)

---------------------------------------------------------

Busyet dah! Temen-temenku lama banget nggak dateng-dateng. Pada sengaja kali ini ngerjain aku. Untung saja aku nggak terlalu takut hantu, apalagi kalau sama hantu Indonesia. Lihat film-filmnya aja, yang ada bukannya takut tapi... jijik. Kalau, hantu barat sih emang serem. Lihat saja Jason di Friday the 13th tuh, bawaannya kalau nggak kapak, gergaji mesin. Ngibrit aku kalau ketemu beneran. Hantu Indonesia? Pocong? Halah, tangannya aja nggak bisa keluar. Bisanya cuma lompat-lompat.

Betapapun, biar nggak takut hantu, karena aku termasuk pecinta damai, aku tetap tinggal di dalam rumahnya Leong, nggak keluar-keluar. Nggak enak kan kalau nyinggung perasaan mereka-mereka di rumah masa depan seberang jalan, karena sudah pasti aku... 120% jauh lebih keren dari mereka...

Kembali ke cerita... Sebagai balas dendam pada teman-temanku yang tega biarin aku sendirian di sini, aku langsung saja ngamuk, abis-abisin makanan dan minuman yang ada. Tahu nggak? Enak lho ternyata ngamuk model begini, biar kesal tapi kenyang. Lalu...

Terdengar suara beberapa motor berhenti di luar. Wah, ini teman-temanku pasti. Karena itu, cepat-cepat aku berbaring telentang di tikar, kedua telapak tanganku kuletakkan rapi di atas dada, napaspun kutahan sebisanya. Ceritanya pura-pura mati ini. Sebenernya kepingin pakai saos tomat aku buat bikin supaya jadi kelihatan berdarah-darah. Tapi, berhubung itu resikonya mengotori pakaian, sedang T-shirtku baru juga kubeli kemarin, rencana itu terpaksa dengan sangat tidak menyesal, kubatalkan.

"Permisi!" Terdengar seruan nyaring dari depan. Aku langsung diam dan memejamkan mata, pura-pura mokad. Mendengar suara langkahnya sih, meski salam mereka tak dibalas, para pendatang baru ini nekat masuk tanpa permisi... Eh, salah! Tadi udah permisi yah mereka? Ya, pokoknya gitu lah.

"Eh! Kenapa tuh Ituth? Pingsan?" Busyet dah. Aku kan pura-pura mati. Kok malah dianggap pingsan?

"Bangunin orang pingsan gimana Nug? Ikut PMR kan kau?"

"Kalau menurut statistik yang kupelajari sih. Siram pakai air comberan punya kemungkinan paling besar untuk berhasil."

"Nggak perlu CPR?"

Langsung bangun aku dengernya. Amit-amit kalau yang ini. Lebih parah daripada disiram air comberan. Kalau yang ngasih CPR cewek cakep sih oke-oke saja. Lha ini, pejantan semua disini. Yang betina paling cuma sapi di kandang sebelah. Menerima CPR dari mereka? No way!

"Statistikmu salah Nug! CPR lebih berhasil tuh. Baru disaranin saja udah sadar si Itut," kata salah satu dari pendatang itu, Anus.

"Mana yang punya rumah Tuth?" Satu, yang lain, si Inug bertanya. "Belum pindah ke seberang jalan kan dia?"

Tiba-tiba, seolah menanggapi pertanyaan Inug, terdengar suara rintihan seram dari luar. Seraaam sekali. Tapi bukan hantu. Suara motor busuknya si Leong itu.

"Tuh dia." ucapku enteng. Panjang umur si Leong. Tapi, bukan karena sedang diomongin terus datang. Melainkan karena masih sabar juga dia menghadapi kerentaan motor purbanya. Orang sabar panjang umur loh. Nggak percaya? Lihat saja umur kura-kura...

"Hey! Bawa keluar aja tikar sama makanannya. Kita bikin barbekyu diluar. Budi bawa daging nih," seru Leong, seraya melongokkan kepala dari balik pintu.

"Sip! Nggak seru memang kalau nggak ada bakar-bakar," seru Anus semangat.

"Bakar saja ini rumah. Dijamin seru deh nanti," ucapku asal, seraya ikut keluar dan menyiapkan tempat dan peralatan di halaman.


Kemudian, di luar... "Oke. Beres nih. Mana dagingnya?" tanya Inug.

"Sabar Nug. Masih hidup dagingnya. Perlu dipotong dulu," jawab Budi, mendekati kami sambil menenteng semacam wadah plastik tertutup.

"Daging apa sih? Ayam?"

"Lihat saja sendiri..." Budi membuka tutup wadah plastik itu. Kami melongok ke dalamnya dan...

"Masyaallah!" Inug langsung melompat ke belakang dan berseru kecut. "Busyet Bud! Buang gih sana! Bikin jantungan tahu! Dasar setan sableng!" lanjutnya memaki kalang kabut.

Aku juga kepingin memaki sebenarnya. Tapi kalah cepat. Edan si Budi ini emang. Yang disebut dengan daging olehnya itu adalah... ular hidup. Dan itu nggak cuma satu! Dasar anak gila dia!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blog-blogku yang lain: